tag:blogger.com,1999:blog-80119442106396941492024-03-21T00:45:50.656-07:00PAUD BINA MAHARDIKAMencetak Generasi Mandiri, Terampil berbekal IPTEK berlandaskan IMTAQBINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-8011944210639694149.post-58467108346558584772011-03-31T20:02:00.000-07:002011-03-31T20:02:05.153-07:00Tips Biar Si Kecil Pandai Bicara<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:991761588;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:613419592 -1794350786 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxzVLRcC6dt2T1Ce0uiJ_Q-scRqV-ZsdnkemGTqsG_z7mXia1ch9A68jWbokot_P2DQrOdWHT1H8a-5vBvvz6xTvINnL98lfxpIsFFNvTbTbbWi_jzG08mKdQy6oYsDg5GdFxL6WA4C8I/s1600/talk.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjxzVLRcC6dt2T1Ce0uiJ_Q-scRqV-ZsdnkemGTqsG_z7mXia1ch9A68jWbokot_P2DQrOdWHT1H8a-5vBvvz6xTvINnL98lfxpIsFFNvTbTbbWi_jzG08mKdQy6oYsDg5GdFxL6WA4C8I/s200/talk.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">(Metode Berpidato Anak, Agar Anak Cepat Bicara, Latihan Bicara Anak, Pandai Ngomong, Parenting Tips, Mendidik Anak)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Melatih anak untuk pandai berbicara sangat penting. Selain untuk mencegah terlambatnya kemampuan anak dalam bicara, tentu saja akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua bila memiliki anak yang terlihat cerdas saat berbicara. <span lang="FI">Semakin cepat anak bisa berbicara, maka akan semakin cepat pula perkembangan otak anak. Karena biasanya anak yang sudah mulai banyak bicara, akan banyak bertanya. Dan pada saat kita banyak menjawab pulalah maka perkembangan otak anak akan terstimulasi dan anak pun menjadi kaya akan banyak pengetahuan baru. Bagaimana agar si kecil pandai dalam berbicara?<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span lang="NO-BOK">Sering “Berbasa-basi” pada anak</span></span><span lang="FI"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Bagi kita, mungkin berbasa-basi adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Namun bagi seorang anak, hal ini sangatlah penting. Mengapa? Karena beberapa topic pembicaraan yang bagi kita tidak penting, bagi seorang anak tentu akan menjadi sangat penting. Karena kadang dari hal-hal yang menurut kita nggak penting bisa menjadi hal yang luar biasa bagi seorang anak. Jadi di sini kita harus pandai juga dalam memahami kebutuhan seorang anak. Misalnya pada saat si kecil baru saja terbangung dari tidurnya di pagi hari, mungkin kita bisa mengatakan,”Selamat pagi… Wah… Jagoanku udah bangun neh… Tempat tidurnya sudah rapi belum ya? Lekas mandi ya… Kalau mandi yang bersih ya… “<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span lang="FI">Menjawab pertanyaan anak dengan penjelasan<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Hal inii juga sangat penting. Layaknya seorang anak meminta sepotong roti tawar pada ayahnya, tapi sang ayah memberikan sepotong roti tawar plus dua potong roti isi sosis dan keju. Misalnya, pada saat kita berjalan di kebun binatang dengan si kecil, dan dia bertanya”Ma… Itu apa?” Jangan Cuma menjawab,”Gajah”, tapi alangkah lebih baik bila kita menjawab,”Itu adalah gajah. Gajah suka makan kelapa lho… . Dia punya gading yang indah dan kuat. Lihat tuh… Belalainya panjang dan punya gading yang indah.”<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span lang="FI">Menjadi pendengar yang baik<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Menjadi pendengar yang baik adalah hal yang penting juga, karena hal ini tidak hanya bermanfaat agar anak bisa lebih terbuka dengan kita kelak pada saat dia menginjak tahap usia yang lebih dewasa, namun juga melatih anak untuk bisa bebas mengekspresikan diri. Saat sang buah hati mulai “cerewet”, alangkah lebih baik bagi kita untuk menjadi pendengar yang baik, dan berbicara seperlunya saja. Kita jangan bersikap cuek, melainkan tetap berusaha memperhatikan atau mendengarkannya, meskipun kita merasa apa yang dikatakannya “gak penting banget….” <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR">Mendongengkan dan bernyanyi buat anak</span><span lang="FI"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Aktivitas mendongeng dan benyanyi memang kaya akan berjuta manfaat. Tidak hanya memberikan hiburan, namun juga menambah wawasan anak, melatih kecerdasa, namun juga memperkaya kosa kata baru bagi anak. </span><span lang="FI">Bila anak kaya akan kosa kata, maka akan lebih mudah untuk menyusunnya menjadi sebuah kalimat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span lang="FI">Jangan memarahi Saat Anak mengatakan hal yang “Tidak Sopan”.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI">“Tidak sopan” di sini bisa berupa kata-kata kotor, kata-kata yang kasar, atau kata-kata lain yang tidak pantas diucapkan oleh seorang anak. Bila anak mengatakan hal yang kurang pantas, sebaiknya kita jangan memarahi, apalagi dengan membentaknya. Tapi berusahalah untuk tetap tenang, dengan mengatakan bahwa kata-kata itu tidak sopan dan meminta tidak mengulangi kata-kata tersebut kembali. Bila perlu kita menanyakan dari mana si kecil mendapatkan kata-kata itu, bila kata-kata itu didapatkan dari sebuah acara di TV, maka sebaiknya kita ikut mendampingi saat anak menonton TV. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span lang="FI">Banyak Bertanya<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Untuk hal-hal yang buah hati kita tidak tahu, mungkin kita akan lebih banyak menjelaskan, namun untuk hal-hal yang buah hati kita sudah banyak tahu, akan lebih baik bila kita banyak bertanya. Misalnya setelah sang anak nonton suatu acara TV. Cobalah bertanya,”Bagus tidak ceritanya? Siapa aja pemainnya? Gimana akhir ceritanya”. Hal ini akan sangat bermanfaat agar anak bisa lebih terbuka pada kita di kemudian hari dan melatih kemampuan anak untuk mendeskripsikan sesuatu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR">Media permainan</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">Media permainan biasanya diperlukan agar sang buah hati bisa belajar sambil bermain. Media permainan sangat beragam. Bisa berupa buku cerita bergambar, kartu bergambar, mainan miniature, dan lain-lain. Sebagai contoh untuk buku bergambar. Marilah kita damping sang buah hati saat membaca buku bergambar tersebut, sehingga kita bisa menjelaskan semua gambar yang ada di dalam buku tersebut. </div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">8.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR">Tidak banyak melarang</span><span lang="FI"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Bila kita ingin sang buah hati lebih pintar berekspresi, sebaiknya kita tidak melarangnya. </span>Larangan-larangan yang biasa kita lakukan sebaiknya diubah menjadi sebuah penjelasan yang memiliki makna sebab akibat. Misalnya, bila si kecil bermain gunting. Kita berikan penjelasan pada si kecil, “Nak… Gunting itu buat memotong kertas atau kain. <span lang="FI">Bukan buat mainan. Kalau buat mainan berbahaya. Nanti jarimu bisa terluka.” Seorang anak adalah pribadi yang selalu ingin tahu. Jangan sampai dari hal-hal yang sepele tersebut, si kecil menjadi kurang bisa terbuka dengan kita, karena kita terlalu banyak melarang tanpa si kecil tahu sebabnya. Jangan lupa untuk mengatakan hal itu dengan halus dan penuh kasih sayang. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">9.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span lang="FI">Mengikutkan lomba-lomba dan aktivitas sosial lainnya<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Aktivitas sosial dan lomba sangat penting buat anak, yaitu agar si kecil semakin mengenal “dunia luar”. Semakin banyak aktivitas yang diikuti, maka anak akan semakin mendapatkan banyak teman dan pengetahuan baru atau semakin banya teman yang di dapat, semakin banyak pula pengetahuan baru yang didapatkan.Hal ini juga untuk membiasakan anak agar terbiasa tampil di depan umum atau orang-orang baru.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Nah... Demikian tips-tips dari saya. Semoga bermanfaat. Bila buah hati kita sudah pandai berbicara dan berekspresi, kita sendirilah yang akan merasakan manfaatnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com<o:p></o:p></span></div>BINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8011944210639694149.post-28750376679708588832011-03-31T19:55:00.000-07:002011-03-31T19:55:02.012-07:00Mengatasi Perasaan Cemas Pada Anak<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Times New Roman \;";
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-alt:"Times New Roman";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.1pt 33.0cm;
margin:70.9pt 70.9pt 70.9pt 70.9pt;
mso-header-margin:35.45pt;
mso-footer-margin:35.45pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:962081501;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-180426140 -1794350786 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiveuSL9Pm1n3M5YXPxg59ka8eepPnOTTmhi6wSNUrCexKBGAV5n_LuSt5aTiDM7e-ow89Vho9sOMpIgV2xxXsrCqI4vynNtlFsCciuWAMG0wkcLxCT6qtyZeLdzerjxBDfHYMfs1KffHA/s1600/wor.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiveuSL9Pm1n3M5YXPxg59ka8eepPnOTTmhi6wSNUrCexKBGAV5n_LuSt5aTiDM7e-ow89Vho9sOMpIgV2xxXsrCqI4vynNtlFsCciuWAMG0wkcLxCT6qtyZeLdzerjxBDfHYMfs1KffHA/s1600/wor.jpg" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Kecemasan bisa dialami setiap orang. Biasanya perasaan ini muncul pada saat seseorang hendak menghadapi hal-hal yang penting, hal-hal yang menentukan, hal-hal yang menakutkan, dan lain-lain. Perasaan ini menimbulkan ketegangan. Perasaan ini juga sering muncul di hati anak-anak. Sebagai pribadi yang masih labil, tentu anak-anak tidak bisa mengatasi masalah ini sendiri. Kita sebagai orang tua akan lebih baik bila mengetahui beberapa hal yang bisa kita lakukan agar anak tidak cepat cemas dan bisa mengontrol perasaannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span lang="FI">Menjadi Pendengar Yang Baik<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Kadang seorang anak menjadi cemas dikarenakan ada hal-hal yang tidak bisa dihadapi atau diatasi sendiri. Sebagai orang tua, kita harus memahami apa yang dirasakan oleh buat hati kita. Tidak sulit untuk menerka kapan anak-anak mengalami kecemasan. Biasanya nafas mereka tidak beraturan dan banyak bergerak. Cobalah untuk menanyakan apa alasan mereka merasa cemas dengan menanyai mereka. Hal yang terpenting pada saat kita menanyai mereka adalah bersikap tenang. Jangan sampai kecemasan yang dialami oleh buat hati kita menular pada diri kita.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span lang="FI">Memberikan sentuhan<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Berikan sentuhan kepada si buah hati di kepala atau di bahu, agar anak bisa merasa lebih tenang, terutama pada saat kita ingin menanyakan hal yang menyebabkan kecemasan mereka. <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span lang="FI" style="font-family: "Times New Roman; font-size: 7pt;"> </span></span><span lang="FI">Hindari Bentakan<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Selain tetap bersikap tenang, hindarilah kata-kata yang bernada tinggi atau membentak. Hal ini sangat perlu agar buah hati kita bisa merasa lebih tenang. Bila hati anak tenang, biasanya meraka akan bisa lebih terbuka dalam menceritakan sebab-sebab kecemasan mereka.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span lang="FI">Membantu Anak Mengatasi Masalahnya<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Membantu mengatasi anak buka berarti kita harus membantu secara total masalah yang dihadapi oleh sang buah hati. Namun berjalanlah bersama anak dalam menyelesaikan masalah yang dia hadapi. Yang terpenting di sini adalah jangan sampai anak merasa sendiri dalam menghadapi masalah yang sedang dia alami. Namun yang tidak kalah penting lagi, jangan sampai kita terlalu melindungi, karena bisa membuat anak menjadi kurang mandiri dan manja.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span lang="FI">Menjelaskan Arti Rasa Cemas<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI">Untuk anak yang belum dewasa, perasaan cemas bisa menjadi sesuatu hal yang menakutkan. Bisa jadi buah hati kita tidak tahu arti rasa cemas dan mengapa bisa terjadi pada buah hati kita. Kita perlu menjelaskan arti kecemasan dan beri pengerti bahwa rasa cemas bisa terjadi pada setiap orang. Kita juga perlu memberikan solusi untuk menghadapi rasa cemas tersebut, misalnya dengan mengatur nafas, berpikir positif, dan melawan rasa takut.</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR">Memberikan hiburan</span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;">Seorang anak akan lebih mudah mengalami rasa cemas, namun bila kita bisa membantu dalam mengatasi kecemasan tersebut, maka anak pun akan lebih cepat kembali normal. Agar anak bisa melupakan masalah yang membuatnya cemas, kita bisa memberikan hiburan dengan mengajak liburan, bermain bersama, jalan-jalan ke mall, atau dengan melakukan aktivitas lain yang disukai oleh sang buah hati. Akan lebih baik bila kita mengajak anak ke tempat terbuka, misalnya di taman, puncak, pantai, dll, agar anak bisa dengan bebas bermain, berteriak, dan menghirup udara segar.</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: right;"></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: right;">Sumber : Kak Zepe blogspot.com</div><div class="MsoNormal"><br />
</div>BINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8011944210639694149.post-66907774862685317922011-03-31T19:41:00.000-07:002011-03-31T19:41:20.216-07:00Cara Sehat Mencerdaskan Anak<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"\;color\:black\;";
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-alt:"Times New Roman";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:auto;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
span.fullpost
{mso-style-name:fullpost;}
@page Section1
{size:612.1pt 33.0cm;
margin:70.9pt 70.9pt 70.9pt 70.9pt;
mso-header-margin:35.45pt;
mso-footer-margin:35.45pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1115096977;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1496473138 -1794350786 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal"><span lang="NO-BOK"><b>Cara Sehat Mencerdaskan Anak (Metode Mengasuh / Mendidik Anak) </b><o:p></o:p></span></div><div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht9U10qJ0C3MKchrGWEAP7ObOh7U0lsoSJ2LOhyMzCzGzrXFy8jn5FFqTLSp6_UiyBgKSD-gl5lcuKw1dr0pRkI12zHXXECeU_ZKBXm8CRqmPCgR96wC3-dgsdLx0lhtm9BB5LOmVkUlk/s1600/smart1.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEht9U10qJ0C3MKchrGWEAP7ObOh7U0lsoSJ2LOhyMzCzGzrXFy8jn5FFqTLSp6_UiyBgKSD-gl5lcuKw1dr0pRkI12zHXXECeU_ZKBXm8CRqmPCgR96wC3-dgsdLx0lhtm9BB5LOmVkUlk/s200/smart1.jpg" width="133" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK" style="color: black; font-family: ";">Memiliki anak yang cerdas tentu merupakan sebuah hal yang membanggakan bagi kita, orang tua. Banyak orang tua menggunakan berbagai cara agar buah hatinya menjadi anak yang cerdas. Orang tua juga lebih sering menilai kecerdasan anak dari nilai yang tertulis di raport. Maka banyak orang tua yang mengikutkan anak dengan berbagai macam bimbingan belajar agar anak bisa mendapatkan nilai yang baik pada berbagai mata pelajaran yang diajarkan di sekolah. Cara tersebut memang tidak salah, namuan bila anak terlalu banyak dibebani oleh berbagai macam bimbingan belajar tentu bisa membuat anak menjadi stress atau menjadi malas kalau belajar di sekolah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK" style="color: black; font-family: ";">Saya akan memberikan beberapa cara yang sehat agar anak bisa tumbuh menjadi anak yang cerdas. Cara-cara tersebut antara lain:<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;"><span class="fullpost"><span lang="NO-BOK" style="color: black; font-family: ";">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="LTR"><span class="fullpost"><span lang="NO-BOK" style="color: black; font-family: ";">Memberikan anak permainan edukatif<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="NO-BOK" style="color: black; font-family: ";">Permainan yang edukatif biasanya akan mengajak anak untuk berpikir. Permainan-permaian ini bisa ditemukan pada permainan yang edukatif, misalnya teka-teki silang, puzzle, catur, dan masih banyak lagi. Bahkan sekarang kita bisa menemukan banyak permainan yang bisa dimainkan dengan media computer dan bisa didapatkan di toko-toko software computer atau toko-toko buku. Permainan-permainan tersebut bisa melatih anak dalam hal “problem solving” dan meningkatkan daya kreativitas anak.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span class="fullpost"><span lang="FI">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="LTR"><span class="fullpost"><span lang="NO-BOK" style="color: black; font-family: ";">Bermain musik dan Bernyanyi</span></span></span><span class="fullpost"><span lang="FI"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span class="fullpost"><span lang="FI" style="color: black; font-family: ";">Selain menyenangkan untuk dilakukan, bermain musik juga sangat bermanfaat bagi anak-anak yang masih dalam masa pertumbuhan. </span></span><span class="fullpost"><span lang="NO-BOK" style="color: black; font-family: ";">Pertumbuhan seorang anak tidak hanya pertumbuhan yang terlihat dari luar saja (pertumbuhan fisik/tubuh), namun juga pertumbuhan organ-organ tubuh bagian dalam. </span></span><span class="fullpost"><span lang="FI" style="color: black; font-family: ";">Salah satu dari bagian tubuh bagian dalam adalah otak, terutama otak kanan. Saat bermain musik, otak kanan bekerja lebih aktif disbanding otak kiri. Seperti otot-otot kita bila digunakan untuk mengangkat beban berat, maka lama-lama otot-otot kita tersebut akan tumbuh membesar. Demikian juga dengan otak kita, apalagi otak seorang anak. Dengan memperkerjakan otak kanan saat bermain music, maka anak secara tidak langsung akan menumbuhkan volume dan kekuatan otak kanannya.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span class="fullpost"><span lang="FI">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="LTR"><span class="fullpost"><span lang="FI" style="color: black; font-family: ";">Gizi yang baik sejak bayi</span></span></span><span class="fullpost"><span lang="FI"><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span class="fullpost"><span lang="FI" style="color: black; font-family: ";">Empat sehat lima sempurna adalah gizi yang baik buat buah hati kita. Sayur-sayuran, buah-buahan, lauk ikan, daging, nasi, dan ASI adalah makanan yang wajib diberikan pada sang buah hati. Menurut penelitian, anak yang sejak bayi sudah diberikan ASI akan lebih cerdas bila dibandingkan dengan anak yang mengonsumsi susu kaleng (susu instant). Maka ASI sangatlah penting sebagai penunjang pertumbuhan bayi (terutama otak), selain karena kelamiannya ASI juga tidak mengandung zat-zat kimia yang ada di dalam susu instant. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span class="fullpost">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span class="fullpost"><span lang="FI" style="color: black; font-family: ";">Membiasakan berolahraga</span><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span class="fullpost"><span style="color: black; font-family: ";">Kegiatan olah raga tidak hanya penting bagi orang dewasa, namun juga anak-anak. </span></span><span class="fullpost"><span lang="FI" style="color: black; font-family: ";">Setelah kita berolahraga, kita bisa merasakan kesegaran pada tubuh kita. Itulah mengapa olahraga sangat penting buat anak-anak. Selain menjadi sarana mendapatkan kebugaran tubuh, olah raga juga bisa menjadi sarana hiburan buat sang buah hati. Marilah kita ajak buah hati kita untuk berolahraga sesuai dengan bakat dan minat anak. </span></span><span class="fullpost"><span style="color: black; font-family: ";">Siapa tahu buah hati kita akan menjadi olahragawan professional. <o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span class="fullpost"><span style="color: black; font-family: ";">5.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></span><span dir="LTR"><span class="fullpost"><span style="color: black; font-family: ";">Mencegah konsumsi makanan siap saji dan makanan bervetsin<o:p></o:p></span></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span lang="FI" style="color: black; font-family: ";">Makanan siap saji, seperti KFC, MacD, dan lain-lain serta makanan bervetsin, wajib dihindari, terutama pada saat buah hati kita menginjak usia satu sampai dua tahun. </span><span style="color: black; font-family: ";">Gantilah dengan makanan yang alami dan bergizi tinggi.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span class="fullpost">6.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span class="fullpost"><span style="color: black; font-family: ";">Budayakan membaca</span><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span class="fullpost"><span style="color: black; font-family: ";">Membaca adalah cara klasik yang bisa kita pakai dalam mendidik anak. Agar buah hati kita menjadi anak yang gemar membaca, kita sebagai orang tua harus bisa memberikan stimulasi agar anak gemar membaca. Misalnya dengan cara mendongengkan anak, membuatkan perpustakaan di rumah, membaca buku bersama anak, sering mengajak anak pergi ke perpustakaan atau toko buku, dan masih banyak cara yang lain. Dengan gemar membaca maka kecerdasan kognitif anak pun akan berkembang dengan baik.<o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span class="fullpost">7.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><span class="fullpost"><span style="color: black; font-family: ";">Sosialisasi</span><o:p></o:p></span></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify;"><span style="color: black; font-family: ";">Selain dari buku, dari diri kita sebagai orang tua, dan dari berbagai media yang bisa kita gunakan, pengetahuan anak juga bisa didapatkan dari orang lain. Itulah arti penting dari bersosialisasi. Dengan bersosialisasi maka anak pun akan semakin banyak mendapatkan teman. Semakin banyak orang atau anak yang dia kenal, maka anak pun akan semakin banyak mendapatkan pengetahuan dari berbagi macam orang. Selain itu, bila anak memiliki ketrampilan bersosialisasi yang baik, maka anak pun akan semakin tumbuh menjadi anak yang percaya diri. Percaya diri adalah salah satu kunci kesuksesan. </span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="NO-BOK">Karya Kak Zepe, lagu2anak.blogspot.com<o:p></o:p></span></div>BINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8011944210639694149.post-21014634539025562602011-03-26T03:06:00.000-07:002011-03-26T03:06:37.150-07:00Visi & Misi PAUD<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:822043473;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1844829154 67698689 134807567 134807557 134807553 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l0:level2
{mso-level-tab-stop:72.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l1
{mso-list-id:1344210195;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1027079842 67698689 134807577 134807557 134807553 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l1:level2
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:72.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l2
{mso-list-id:1549999078;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:1770677394 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579;}
@list l2:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l2:level2
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:72.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Visi</b></div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span style="font-weight: normal;">Terwujudnya anak usia dini yang cerdas, sehat, ceria dan berakhlak mulia serta memiliki kesiapan baik fisik maupun mental dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.</span></b></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Misi</b></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span><span dir="LTR"><b><span style="font-weight: normal;">Meningkatkan perluasan dan pemerataan akses layanan PAUD melalui pnyelenggaraan PAUD yang mudah dan murah, tetapi bermutu.</span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><b><span lang="FI" style="font-weight: normal;">Meningkatkan kesadaran, kemampuan dan partisipasi aktif masyarakat dalam memberikan layanan PAUD.</span></b></span><span lang="FI"> <o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="NO-BOK">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><b><span lang="NO-BOK" style="font-weight: normal;">Memberikan layanan yang prima (efektif, efisien, akuntabel, transparan) kepada masyarakat di bidang PAUD.</span></b></span><span lang="NO-BOK"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b><span lang="FI">TIGA PILAR KEBIJAKAN PAUD<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal"><b><span lang="FI" style="font-weight: normal;">Perluasan dan pemerataan akses layanan PAUD kepada semua anak antara lain melalui:</span></b><span lang="FI"><o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><b><span lang="FI" style="font-weight: normal;">Pemberdayaan semua potensi yg ada di masyarakat;</span></b></span><span lang="FI"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><b><span lang="NO-BOK" style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"><b><span lang="NO-BOK" style="font-weight: normal;">Keberpihakan kpd anak-anak yg kurang beruntung<o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><br />
</div><ol start="2" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal"><b><span lang="FI" style="font-weight: normal;">Peningkatan mutu, relevansi dan daya saing antara lain dg cara :</span></b><span lang="FI"><o:p></o:p></span></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-indent: -18pt;"><b><span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-weight: normal;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><span dir="LTR"><b><span lang="FI" style="font-weight: normal;">Mengupayakan PAUD yg murah dan mudah, tetapi bermutu.<o:p></o:p></span></b></span></div><div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt;"><br />
</div><ol start="3" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal"><b><span lang="FI" style="font-weight: normal;">Penguatan tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan pendidikan (PAUD) antara lain dengan cara meningkatkan :<o:p></o:p></span></b></li>
</ol><div class="MsoNormal" style="margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;"><span lang="FI" style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span dir="LTR"><b><span style="font-weight: normal;">Keterbukaan, kemudahan dan fleksibilitas di bidang layanan PAUD kepada masyarakat.</span></b></span><span lang="FI"><o:p></o:p></span></div>BINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8011944210639694149.post-56172775205202549992011-03-26T03:04:00.000-07:002011-03-26T03:04:36.129-07:00Fungsi dan Tujuan PAUD<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1075467985;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-723502990 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pendidikan anak usia dini memiliki fungsi utama mengembangkan semua aspek perkembangan anak, meliputi perkembangan kognitif, bahasa, fisik (motorik kasar dan halus), sosial dan emosional. Berbagai hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang sangat kuat antara perkembangan yang dialami anak pada usia dini dengan keberhasilan mereka dalam kehidupan selanjutnya. Misalnya, anak-anak yang hidup dalam lingkungan (baik di rumah maupun di KB atau TK) yang kaya interaksi dengan menggunakan bahasa yang baik dan benar akan terbiasa mendengarkan dan mengucapkan kata-kata dengan benar, sehingga ketika mereka masuk sekolah, mereka sudah mempunyai modal untuk membaca.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sehubungan dengan fungsi-fungsi yang telah dipaparkan tersebut, maka tujuan pendidikan anak usia dini dapat dirumuskan sebagai berikut.</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Memberikan pengasuhan dan pembimbingan yang memungkinkan anak usia dini tumbuh dan berkembang sesuai dengan usia dan potensinya.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Mengidentifikasi penyimpangan yang mungkin terjadi, sehingga jika terjadi penyimpangan, dapat dilakukan intervensi dini.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Menyediakan pengalaman yang beranekaragam dan mengasyikkan bagi anak usia dini, yang memungkinkan mereka mengembangkan potensi dalam berbagai bidang, sehingga siap untuk mengikuti pendidikan pada jenjang sekolah dasar (SD).</li>
</ol>BINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8011944210639694149.post-70523423532208902652011-03-26T03:02:00.000-07:002011-03-26T03:02:47.000-07:00Pendidikan Anak Usia Dini Penting<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1088311909;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:2038231280 67698689 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">JUBI – Pendidikan bagi anak usia dini sangat penting , karena saat itu dimulainya pembentukan mental dan karakter semasa kecil atau pada usia 0-5 tahun sebelum masuk sekolah pada tingkat pertama di sekolah dasar (SD). “Ini yang disebut masa masa emas pada si anak,” ujar Grace Ursia kepada Jubi belum lama ini di ruang kerjanya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Menurut Grace melalui pendidikan pra sekolah ini, selain mental, seoarang anak dipersiapkan secara matang untuk bersaing, mempunyai ketrampilan tersendiri, menjadi seorang pemipin yang handal, dan berani tampil ditengah-tengah masyarakat.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Lebih lanjut jelas Grace bahwa latar belakang pelasaksanaan pengembangan pendidikan pra sekolah terdiri dari empat hal yaitu :</div><ul style="margin-top: 0cm;" type="disc"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setiap anak mempunyai hak untuk hidup dan berkembang, pemberian imunisasi, ASI, Gizi, Kesehatan, dan Monitoring pertumbuhan.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Hak Tumbuh kembang, Potensi masa Anak, Masa pertumbuhan, Usia Emas Golden Age : 0-5 tahun Simulasi Potensi Anak.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Hak Perlindungan, melindungi anak dari tindak kekerasan secara fisik, non fisik, diskriminasi dan eksploitasi, dan jaminan akte kelahiran.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Hak partisipasi, menjamin peran serta dan menghargai pendapat anak sesuai usia dan tingkat psikologisnya.<o:p></o:p></span></li>
</ul><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Bertolak dari empat hal diatas, maka menurut Grace ADP Port Numbay berusaha untuk melakukan pendidikan pra sekolah dengan nama program Wahana Pena Emas disosialisasikan kepada masyarakat sekitar tahun 2001.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI"><br />
“Wahana pena emas ini dilakukan bagi anak usia 0-5 tahun dan 5 -10 tahun. Di dalam program pena emas ini ada berbagai program yang dilakukan. Jadi bukan hanya pendidikan saja, karena lima tahun pertama kehidupan anak merupakan periode yang paling penting, “ujar Grace seraya menambahkan pada periode yang disebut “usia emas anak” atau “the golden age”, inilah tahun formatif untuk pembentukan untuk menentukan proses pembentukan pertumbuhan fisik dan perkembangan potensi anak, yaitu perkembangan motorik (pembentukan keterampilan anak), mental dan panca indera, afeksi dan pengembangan daya pikir anak.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI"><br />
Selain itu lanjut dia anak mendapat jaminan yang memadai akan gizi/nutrisi, kesehatan untuk pertumbuhan dan pembentukan fisik, jika organ tubuh ini tidak dilakukan dengan baik maka anak mengalami “cacat permanen” atau cacat pengembangan potensinya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI"><br />
Lebih lanjut kata Grace bukan hanya segi pendidikan dari anak saja yang diperhatikan tetapi segi kesehatan dan ekonomi kerakyatan dari masyarakat itu juga diperhatikan bersamaan dengan program pena emas ini. “Masyarakat yang menerima program pena emas ini. Kami berusaha untuk membentuk suatu Kelompok Studi Masyarakat (KSM)/ Kelompok Swadaya Anak (KSA), di beberapa distrik yang ada di Kota Jayapura. Selain itu kami berusaha untuk meminta kesepakatan dari masyarakat untuk bisa memberikan tanah bagi kami dengan memberikan perjanjian tanah selama lima belas tahun, untuk bisa ada pembangunan gedung KSM/KSA,” ujar Grace.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI"><br />
KSA program yang dibentuk berupa materi-materi yang dibagi dalam dua kelas yaitu kelas A dan B. “Untuk Materi kelas A : usia 3-4 tahun, materinya adalah melatih keselarasan motorik, penguatan percaya diri, pengembangan afeksi dan komunikasi aktif. Materi kelas B : Usia 4-5 tahun, materi yang diberikan adalah melatih ketrampilan berpikir, antara lain : menjodohkan, mengkasifikasikasifikasi, memahami hubungan, memahami pola, memecahkan pola, pengembangan bahasa lisa, persiapan membaca dan menulis, persiapan menghitung dan menjumlahkan. selain itu dalam KSA ini ada penambahan satu program yang dilakukan pada usia 5-10 tahun, denga materi yang diberikan yaitu : pengembangan keterampilan anak, penguatan daya pikir dan pemecahan masalah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI"><br />
Hingga saat ini, di Jayapura ada sekitar 37 KSM yang berangotakan 1701 Kelompok Kerja (KK), yang sudah tersebar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI"><br />
Sementara itu pakar pendidikan dari FKIP Uncen, Dr. Leonard Sagisolo, M.Pd ketika ditemui Jubi ruang kerjanya Senin (1/10), mengatakan pendidikan pra sekolah atau yang bisanya di sebut Pendidikan anak Usia Dini (PAUD), sangat penting walaupun bersifat di luar sekolah, karena secara tidak langsung sudah membentuk moral anak, daya pikir anak (kognitif), dan ketrampilan anak (psikomotor), ini mempunyai dampak yang baik bagi anak tersebut.<br />
Ketika anak tersebut dibentuk secara bertahap dari pendidikan prasekolah selain TK mau pun Play Group atau kelompok bermain ini maka secara berurutan dan kedepan nanti anak tersebut akan mempunyai kreatifitas, ketrampilan dan kemampuan yang baik ketika berada pada pendidikan formal SD sampai pada perguruan tinggi. Hal ini sangat menolong anak-anak untuk bertumbuh dan berkembang dengan baik, dan menolong masyarakat yang kurang mampu serta masyarakat dan anak-anak yang orang tuanya jarang berada di rumah karena pekerjaan mereka yang banyak.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI"><br />
“Namun yang perlu diperhatikan oleh para pengasuh anak, yang melayani dan mendidik anak tersebut harus memiliki kesabaran, kelemah lembutan, dan kemauan untuk membentuk anak tersebut, kalau tidak maka mental anak tersebut akan terganggu,” ujar Sagisolo.<br />
Selain itu, Yudith Manai, salah satu pengurus (Staf Seksi Anak) Pada Kelompok Studi Masyarakat (KSM) Cendrerawasih, yang beralamat di Jln Aru Kompleks PLN Abepura, mengatakan sebelum KSM Cenderawasih berdiri sendiri, mereka masih bergabung dengan KSM Merpati di Kompleks Gereja Harapan Abepura. Bangunan KSM Cenderawasih baru dibangun sejak bulan Mei 2007 dan selesai pada akhir bulan Juli 2007. Tapi belum diresmikan, karena fasilitas yang akan digunakan dalam KSM seperti Komputer, Meja dan Alat Tulis dan Buku belum ada.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI"><br />
“Yang baru ada itu kursi, jumlahnya ada dua puluh dua kursi. Selain fasilitas ini, kami belum ada taman bacaan, rencana akan kami buat taman bacaan di sekitar halaman gedung ini. Saat ini jumlah murid di KSM Cenderwasih sebanyak 184 murid,” ujar Yudith Manai.<br />
Lebih lanjut kata Yudith meski belum diresmikan gedung yang sudah dibangun ini dengan fasilitas yang minim tetapi program tetap berjalan sesuai dengan materi yang di berikan oleh Yayasan Wahanan Visi Indonesia (WVI) seperti Play Group dan Ibadah setiap dua minggu sekali dalam satu bulan untuk anak-anak usia 3-10 tahun.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI"><br />
Lebih lanjut dijelaskan bahwa KSM Merpati Bergabung dengan KSM Cenderawasih untuk melakukan ibadah di gedung KSM Cenderawasih. “Kegitan pembuatan bak air minum bagi anak yang membutuhkan bak air minum dirumahnya kami lakukan setiap ada permintaan dari si anak. Pembuatan kartu natal, les tambahan materi komputer dan pembuatan kartu natal di komputer yang dilakukan setiap sore hari tergantung jam sekolah dari anak tersebut,” ujar Yudith.<br />
Sedangkan anak usia 0-1 tahun yang termasuk dalam Kelompok Swadaya Anak (KSA), program yang sudah dilakukan oleh KSM Cenderawasih antara lain Penguatan Gizi anak yang di dalamnya pemberian makanan bergizi, Pemberian Imunisasi dan campak serta Pengobatan telinga, biasanya dilakukan dalam tiga bulan sekali oleh Puskesmas karena WVI sudah bekerja sama dengan mereka. “Ini semua dilakukan secara gratis. Selain itu kami juga mendapat bantuan berupa mesin parut yang kami gunakan mencari modal untuk memenuhi kebutuhan dalam dalam KSM in,” ujar Yudith dengan serius. </span>(Musa Abubar)</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>BINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8011944210639694149.post-39210154301634216672011-03-26T02:51:00.000-07:002011-03-26T02:51:06.077-07:00Pendidikan Anak Usia Dini<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/" name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> pada tahun 1990, telah menandatangani sebuah Deklarasi Dunia tentang Pendidikan Untuk Semua (Education for All Declaration) pada konferensi UNESCO, di Thailand. Deklarasi ini menjadi komitmen bersama, untuk menyediakan pendidikan dasar yang bermutu dan non diskriminatif, di masing-masing negara. Realisasi deklarasi tersebut juga sekaligus merupakan upaya untuk memenuhi Hak Pendidikan (sesuai pasal 26 Deklarasi Umum Hak Asasi Manusia/DUHAM, bahwa “Setiap orang berhak memeproleh pendidikan. Pendidikan harus Cuma-Cuma, setidak-tidaknya untuk tingkat sekolah rendah dan pendidikan dasar.Pendidikan dasar diperlukan untuk menjaga perdamaian.”) </div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada tahun 2003, pemerintah mengeluarkan sebuah Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, yang menjamin hak atas “pendidikan dasar” bagi warga negara berusia tujuh hingga lima belas tahun. Namun, pendidikan untuk anak yang berusia dibawah tujuh tahun tidak dimasukkan sebagai pendidikan dasar.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Padahal, istilah pendidikan dasar seharusnya mulai berlaku mulai anak berusia 0-18 tahun. Hal ini sesuai dengan usia golden age atau keemasan anak, yaitu usia 0-9 tahun. Sedangkan menurut Konvensi Anak, yang disebut anak yaitu yang berusia 0-18 tahun. <span lang="NO-BOK">Jadi seharusnya UU mengenai Sistem Pendidikan Nasional tersebut mengakomodir usia anak dari umur 0-18 tahun tersebut.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Salah satu pemenuhan hak pendidikan sejak dini pada usia 3-5 tahun yang kemudian dilakukan masyarakat dan pemerintah yaitu program Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Didalam pelaksanaannya, setiap kelurahan yang ada di Indonesia didorong untuk memiliki minimal satu PAUD. PAUD merupakan alternatif pemenuhan hak pendidikan selain Taman Kanak-Kanak (TK) atau Taman Pendidikan Alqur’an (TPA).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2005, PAUD termasuk dalam jenis pendidikan Non Formal. Pendidikan Non Formal selain PAUD yaitu Tempat Penitipan Anak (TPA), Play Group dan PAUD Sejenis. PAUD sejenis artinya PAUD yang diselenggarakan bersama dengan program Posyandu (Pos Pelayanan Terpadu untuk kesehatan ibu dan anak). Sedangkan pada Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), PAUD dimasukkan kedalam program Pendidikan Luar Sekolah (PLS).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Pada penyelenggaraan PAUD, jenis pendidikan ini tidak menggunakan kurikulum baku dari Depdiknas, melainkan menggunakan rencana pengajaran yang disebut Menu Besar. Menu Besar ini mencakup pendidikan moral dan nilai keagamaan, fisik/motorik, bahasa, sosial-emosional dan seni. Panduan dalam Menu Besar ini akan dikembangkan oleh tiap PAUD, berdasarkan kebutuhan dan kemampuan masing-masing PAUD.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Selain tidak menggunakan kurikulum baku, PAUD juga ditujukan untuk kalangan ekonomi miskin. Karena biasanya PAUD tidak menarik iuran sekolah atau menarik iuran dengan jumlah yang sangat kecil. Hal ini untuk memenuhi hak pendidikan anak, mendapatkan pendidikan dasar secara cuma-cuma (Pasal 31 Konvensi Hak Anak).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Namun di beberapa PAUD, setelah berjalan dengan tidak adanya penarikan biaya, dikarenakan biaya operasional biasanya merupakan sumbangan dari berbagai pihak di masyarakat, ternyata mengalami beberapa kendala. Misalnya sumbangan yang didapat hanya dapat memenuhi bahan belajar murid, namun hal lain seperti honor para pendidik tidak dapat terpenuhi. Padahal, para pengajar PAUD seringkali memerlukan uang transport untuk menjangkau PAUD yang dibina. Selain itu, para orangtua murid juga meminta adanya rekreasi bersama atau pemakaian baju seragam. Dan untuk kebutuhan seperti ini, PAUD seringkali tidak memiliki dana. Kemudian, beberapa PAUD akhirnya menarik iuran sekolah. Tentunya iuran ini tidak bisa besar jumlahnya, karena para murid PAUD berasal dari keluarga miskin. Rata-rata mereka mengeluarkan sekitar 1000 perhari (dengan jam belajar hanya 2-3 kali seminggu) atau 10.000 per bulan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Pemerintah melalui Departemen Pendidikan Nasional terutama Direktorat Jendral Pendidikan Luar Sekolah (PLS), sebetulnya sudah menyediakan dana untuk operasional PAUD. Namun dana yang ada ternyata tidak mencukupi kebutuhan operasional seluruh PAUD. Akhirnya dilakukan secara bergilir, pengguliran dana tersebut, dengan cara mengajukan proposal.<br />
Dari masalah pembiayaan yang terjadi di PAUD tersebut, apabila berdasarkan DUHAM Pasal 26 tadi, maka akan terjadi kontradiksi. Pemenuhan hak pendidikan seharusnya gratis, namun kenyataannya belum bisa gratis. Bahwa untuk memenuhi hak pendidikan secara penuh, ternyata masih diperlukan biaya yang harus dikeluarkan oleh masyarakat. Sebetulnya, masalah seperti itu tidak harus terjadi jika pemerintah melakukan upaya-upaya pemenuhan hak pendidikan dengan maksimal.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Pertama, pemerintah seharusnya memasukkan PAUD berusia dibawah 7 tahun sebagai suatu pendidikan dasar, yang harus dipenuhi pada warganegaranya, sehingga PAUD menjadi salah satu prioritas pemenuhan pendidikan dasar sesuai UU yang berlaku. Kedua, anggaran pendidikan tersendiri, tidak disatukan dengan anggaran kesehatan dan jumlahnya seharusnya terbesar dari pengeluaran negara lainnya didalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Ketiga, dialokasikannya anggaran pendidikan yang terbesar jumlahnya dari pengeluaran daerah lainnya dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Keempat, pengumpulan dana pajak atau retribusi dari perusahaan-perusahaan yang berada di wilayah PAUD, yang dilakukan oleh pemerintah setempat misalnya tiap kelurahan atau desa, yang dipergunakan terutama untuk pembiayaan pendidikan dasar, baik PAUD, TK, TPA, SD, MI sampai tinkat SMP. Dan yang terakhir, pengumpulan dana swadaya masyarakat, baik dilakukan oleh LSM atau masyarakat sendiri, terutama di tujukan untuk pemenuhan pendidikan bagi warganya sendiri.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Dengan adanya kerjasama, peran serta dan kejujuran semua pihak, untuk mencerdaskan bangsa, terutama anak-anak, maka hak pendidikan tingkat dasar dapat dipenuhi secara maksimal. Kita pun dapat melihat anak-anak, dari keluarga manapun, terutama keluarga miskin, terpenuhi hak pendidikannya. Pada tingkat selanjutnya, pendidikan yang berkualitas kemudian dapat menjadi rencana bersama, setelah hak pendidikan tingkat dasar tersebut terpenuhi.<o:p></o:p></span></div>BINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8011944210639694149.post-31982394056312054312011-03-26T02:46:00.000-07:002011-03-26T02:46:37.291-07:00PAUD, Jembatan Keunikan Anak<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.1pt 33.0cm;
margin:70.9pt 70.9pt 70.9pt 70.9pt;
mso-header-margin:35.45pt;
mso-footer-margin:35.45pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">TINGKAT kesadaran masyarakat untuk memberikan pendidikan pada anak usia dini sudah semakin membaik. Hal itu sejalan dengan gerakan pendidikan anak usia dini (PAUD) yang digalakkan pemerintah. Hanya kesadaran tersebut belum diimbangi dengan ketersediaan lembaga pendidikan anak usia dini (PAUD) yang memenuhi syarat.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Ketua Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini (Himpaudi) Jabar, Anna Anggraeni mengatakan, hal itu terjadi karena adanya persepsi dan cara pandang yang salah dari masyarakat. Mencampuradukkan pendidikan dengan nilai bisnis. Menganggap PAUD menjadi lahan peluang untuk mencari uang.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Yang paling fatal, bila latar belakang pendidik tidak memahami kurikulum tumbuh kembang anak, keunikan anak dan perkembangan inovasi model pembelajaran. Padahal, PAUD merupakan fasilitator yang menjembatani keunikan setiap anak. Anak dalam satu kesempatan bisa mendapat multikecerdasan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Menyadari segala keterbatasan tersebut, Himpaudi selaku organisasi profesi yang beranggotan pendidik dan tenaga kependidikan PAUD sudah membentuk pengurus mulai dari tingkat wilayah, kab./kota, dan ranting beberapa kecamatan yang satu sama lain saling berhubungan secara sinergis.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Hal itu bertujuan untuk peningkatan mutu pendidik dan saling melengkapi. Sesuai visi Himpaudi tahun 2015 menjadikan pendidik yang profesional, tangguh, berakhlak mulia, dan disyaratkan berlatar belakang S-1.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Sementara untuk percepatan sosialisasi dan peningkatan mutu pendidik, Himpaudi mengadakan pelatihan “Beyond Center and Circle Times” (BCCT).<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">“Respons di daerah sangat mengharukan. </span><span lang="FI">Mereka sangat haus ilmu dan pembelajaran. Sungguh, percepatan pelayanan yang kita berikan harus kita jaga bersama untuk kualitas pendidik tutor di lapangan,” ujar Anna.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Pelatihan swadaya dan yang terakhir kami lakukan tanggal 5-6 Juli 2008 di PAUD terbuka Bina Insani. Pada kesempatan itu, para pengurus melakukan temu pimpinan daerah dengan inovasi kemasan kegiatan. “Bukan hanya sharing, caracter building, tetapi juga pemberian materi pendidik PAUD dari Jakarta,” ujarnya. Peserta juga memeroleh materi-materi tentang penanaman budi luhur oleh pembina Bina Insani. “Semua itu diupayakan untuk mengupas sentuhan hati kiprah dan tugas profesi pendidik PAUD,” imbuhnya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Selain itu, Himpaudi berupaya keras melalui semua komponen untuk menjaga kesinambungan PAUD nonformal dan PAUD informal, antara lain para tutor, keluarga, ibu dan bapak pengasuh, serta anggota keluarga lainnya termasuk nenek, kakek, agar kesinambungan pendidikan dengan kemasan iman dan takwa tidak hanya dilakukan di sekolah, tetapi juga di rumah dan di lingkungan anak tersebut berada.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">“Memang masih perlu adanya sosialisasi dan kesadaran semua pihak. Apalagi anak peniru ulung dan sangat membutuhkan rasa aman dan nyaman serta keteladanan dari sekitarnya,” ujar Anna.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Menjawab tentang dampak negatif bila lembaga PAUD tidak sesuai dengan yang disyaratkan, Anna mengatakan, akan terjadi dampak permanen, mengingat usia anak PAUD memiliki kecerdasan optimal yang dapat menyerap apa pun yang diberikan kepadanya. Oleh karena itu, semua metode yang terangkum dalam BCCT menjadi semacam “obat generik”.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Panduan kegiatan PAUD ini disesuaikan dengan tumbuh kembang dan dikemas dalam suasana bermain sambil belajar. Tidak lagi dengan sistem klasikal. Pendekatan lingkaran dan sentra ini didesain untuk memenuhi identitas anak bermain, mampu melahirkan minat yang pada akhirnya menumbuhkan minat pada keaksaraan. Jadi bukan dengan cara calistung.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">“Jadi, tuntutan orang tua yang merasa bangga dan menuntut anak usia dini mahir calistung bukan lagi cara pandang tepat. Selain belum waktunya, juga melanggar hak anak bermain. Efeknya, akan menimbulkan kejenuhan dini pada anak. Biasanya terlihat pada usia anak kelas 4 SD dan seterusnya,” tutur Anna.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Perihal syarat sebuah lembaga PAUD yang ideal, Anna menyebutkan niat sebagai landasan awal. Sementara pengelolanya bisa PAUD nonformal, TPA, kelompok bermain, SPS yang didirikan oleh organisasi kemasyarakatan dan berbadan hukum. Dapat pula oleh orsos dan organisasi wanita yang memiliki susunan pengurus, pendidik yang berlatar belakang yang disyaratkan, rencana tahunan, semester, bulanan, dan harian. </span>(Eriyanti/”PR”)***</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: right;">sumber: http://www.pikiran-rakyat.com</div>BINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8011944210639694149.post-84684005240490116462011-03-26T02:37:00.000-07:002011-03-26T02:37:58.257-07:00Mengenal Pendidikan Anak Usia DIni di Indonesia<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><o:smarttagtype name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iamas-microsoft-com:office:smarttags" name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/" name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
a:link, span.MsoHyperlink
{color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{color:purple;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.1pt 33.0cm;
margin:70.9pt 70.9pt 70.9pt 70.9pt;
mso-header-margin:35.45pt;
mso-footer-margin:35.45pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:461775385;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1968561512 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l1
{mso-list-id:1111778517;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:440188404 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:36.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> <br />
<div class="MsoNormal"><b><span lang="NO-BOK">Pengantar<o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Ditinjau dari sejarahnya, Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) di Indonesia mulai diperhatikan oleh pemerintah secara sungguh-sungguh dan mencakup rentang usia 0-6 tahun sejak tahun 2002. Dengan demikian pengembangan PAUD yang mencakup rentang usia 0-6 tahun secara nasional baru berjalan selama 7 tahun. Namun karena pemahaman dan kemauan masyarakat selama ini sudah sangat bagus, sehingga hanya dalam kurun waktu 7 tahun Angka Partisipasi Kasar APK-PAUD sudah mencapai 15,3 juta (53,6%). Saat ini PAUD sudah menjadi “Gerakan Masyarakat Secara Nasional (National Public Movement) masyarakat sehari-hari sudah terbiasa membicarakan pentingnya PAUD bagi masa depan putra-putrinya.<o:p></o:p></span></div><div></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="NO-BOK">Tantangan Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia</span></b><span lang="NO-BOK"><o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Sampai saat ini masi ada beberapa masalah yang dapat menghambat perluasan kesempatan dan pemerataan akses mengikuti PAUD serta peningkatan mutu PAUD di Indonesia, namun semua itu kita anggap sebagai tantangan yang menarik sehingga untuk mengatasinya diperlukan kreatifivitas dan inovasi yang berkelanjutan.<o:p></o:p></span></div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div style="text-align: justify;"></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Tantangan yang prioritas untuk diatasi antara lain :<o:p></o:p></b></div><div style="text-align: justify;"></div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Jumlah anak yang belum mengikuti PAUD masih cukup besar.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Sarana dan prasarana belajar secara kuantitatif maupun kualitatif masih terbatas, hal ini disebabkan oleh terbatasnya kreativitas guru PAUD untuk menciptakan dan mengembangkan metode pembelajaran dan sumber belajar dengan memanfaatkan potensi budaya dan alam sekitar.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kompetensi sebagian besar guru PAUD masih belum memadai karena sebagian besar dari mereka tidak berasal dari latar belakang pendidikan PAUD dan mereka belum memperoleh pelatihan yang berkaitan dengan komsep dan ilmu praktis tentang PAUD.</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Perbedaan Angka Partisipasi Kasar (APK) peserta PAUD di daerah perkotaan dan perdesaan masih sangat besar.</li>
</ol><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b>Capaian 2009 dan Target APK-PAUD Tahun 2014<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Pada tahun 2004 tercatat bahwa jumlah APK-PAUD baru mencapai 12,7 juta (27%) dan tahun 2008 APK-PAUD telah mencapai 15,1 juta (50,6%) serta diharapkan pada tahun 2009 akan mencapai 15,3 juta (53,6%). Berdasarkan kondisi tersebut pemerintah telah menetapkan rencana 5 tahun ke depan APK-PAUD diharapkan mencapai 21,3 juta (72,6%). Secara bertahap harapan untuk mencapai jumlah APK-PAUD tersebut terlihat pada Tabel 1.</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>Tabel 1</b></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>Target Pendidikan Anak Usia Dini di Indonesia Tahun 2010 – 2014<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="1" class="MsoNormalTable" style="width: 100%;"><tbody>
<tr> <td rowspan="2" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(153, 217, 234); padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>Target / Sasaran</b></div></td> <td colspan="5" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(153, 217, 234); padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>Tahun Pencapaian Target</b></div></td> </tr>
<tr> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(153, 217, 234); padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>2010</b></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(153, 217, 234); padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>2011</b></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(153, 217, 234); padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>2012</b></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(153, 217, 234); padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>2013</b></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(153, 217, 234); padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>2014</b></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Estimasi Jumlah Anak Usia 0-6 th</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">30,18 Juta</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">30,2 Juta</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">30,3 Juta</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">30,35 Juta</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">30,4 Juta</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><span lang="NO-BOK">Target Sasaran PAUD (Formal & Nonformal)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">17,4 Juta (57,8%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">18,7 Juta (61,8%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">19,9 Juta (65,7%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">21 Juta (69,3%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">22,1 Juta (72,6%)<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><span lang="FI">Target PAUD Formal<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">5,8 Juta (19,3%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">5,85 Juta (19,37%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">5,9 Juta (19,5%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">5,95 Juta (19,6%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">6 Juta (19,7%)<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><span lang="FI">Target PAUD Nonformal<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">11,6 Juta (38,5%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">12,85 Juta (42,43%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">14 Juta (46,2%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">15,05 Juta (49,7%)<o:p></o:p></span></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;"><span lang="FI">16,1 Juta (52,9%)<o:p></o:p></span></div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><b>Penyebaran Anak Didik PAUD<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dilihat dari penyebaran jumlah peserta PAUD di Indonesia secara kuantitatif nominal memang dipengaruhi oleh jumlah penduduk di setiap provinsi, artinya makin besar jumlah penduduk suatu provinsi semakin besar jumlah anak yang mengikuti PAUD. Namun apabila dilihat dari persentasenya, ternyata tidak demikian karena besarnya persentase peserta PAUD di suatu provinsi dipengaruhi oleh tingkat kesadaran tentang pentingnya PAUD masyarakat di provinsi tersebut. <span lang="NO-BOK">Penyebaran peserta PAUD secara nominal dan persentasenya dapat dilihat pada Tabel 2.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b><span lang="NO-BOK">Tabel 2</span></b><span lang="NO-BOK"><o:p></o:p></span></div><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>APK PAUD Per Provinsi Tahun 2008<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal"><br />
</div><table border="1" cellpadding="0" cellspacing="1" class="MsoNormalTable" style="width: 100%;"><tbody>
<tr> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(153, 217, 234); padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>No</b></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(153, 217, 234); padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>Provinsi</b></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(153, 217, 234); padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>Usia 0-6 Tahun</b></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(153, 217, 234); padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>Siswa PAUD</b></div></td> <td style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(153, 217, 234); padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>APK PAUD</b></div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">1</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">DKI <st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Jakarta</st1:city></st1:place></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">1.164.583</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">496.470</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">42,63</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">2</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Jawa Barat</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">5.187.613</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">2.023.072</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">39,00</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">3</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Banten</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">1.369.724</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">431.118</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">31,47</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">4</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Jawa tengah</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">3.417.369</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">2.120.069</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">62,04</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">5</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">DI Yogyakarta</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">356.917</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">321.357</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">90,04</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">6</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Jawa timur</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">4.708.453</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">3.596.988</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">76,39</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">7</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Nanggroe Aceh Darussalam</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">580.676</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">474.868</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">81,78</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">8</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Sumatra</st1:place> Utara</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">1.724.233</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">474.247</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">27,50</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">9</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Sumatra</st1:place> Barat</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">563.646</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">348.949</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">61,91</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">10</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Riau</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">746.721</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">330.261</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">44,23</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">11</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Kepulauan Riau</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">117.351</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">91.054</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">77,59</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">12</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Jambi</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">619.101</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">317.792</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">51,33</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">13</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Sumatra</st1:place> Selatan</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">751.389</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">356.892</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">47,50</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">14</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Bangka <st1:place w:st="on">Belitung</st1:place></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">131.186</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">112.002</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">85,38</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">15</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Bengkulu</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">217.499</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">115.550</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">53,13</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">16</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Lampung</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">954.847</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">439.869</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">46,07</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">17</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Kalimantan</st1:place> Barat</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">660.849</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">219.494</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">33,21</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">18</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Kalimantan</st1:place> Tengah</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">243.691</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">143.190</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">58,76</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">19</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Kalimantan</st1:place> Selatan</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">605.993</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">233.657</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">38,56</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">20</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Kalimantan</st1:place> Timur</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">600.879</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">200.868</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">33,43</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">21</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Sulawesi</st1:place> Utara</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">275.054</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">128.170</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">46,60</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">22</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Gorontalo</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">174.836</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">103.841</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">59,39</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">23</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Sulawesi</st1:place> Tengah</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">371.266</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">144.346</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">38,88</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">24</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Sulawesi</st1:place> Selatan</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">1.095.025</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">494.996</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">45,20</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">25</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Sulawesi</st1:place> Barat</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">233.583</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">102.770</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">44,00</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">26</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Sulawesi</st1:place> Tenggara</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">333.223</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">214.802</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">64,46</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">27</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Maluku</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">279.506</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">89.928</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">32,17</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">28</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Maluku Utara</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">157.445</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">90.902</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">57,74</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">29</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal"><st1:place w:st="on">Bali</st1:place></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">429.384</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">193.878</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">45,15</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">30</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Nusa Tenggara Barat</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">564.741</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">321.079</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">56,85</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">31</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Nusa Tenggara Timur</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">715.464</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">208.537</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">29,15</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">32</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Papua</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">317.530</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">99.863</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">31,45</div></td> </tr>
<tr> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">33</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div class="MsoNormal">Papua Barat</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">178.053</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">68.803</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">38,64</div></td> </tr>
<tr> <td colspan="2" style="padding: 2.25pt;"><div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;"><b>Total<o:p></o:p></b></div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">29.847.830</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">15.109.682</div></td> <td style="padding: 2.25pt;"><div align="right" class="MsoNormal" style="text-align: right;">50,62</div></td> </tr>
</tbody></table><div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dari Tabel tersebut Nampak bahwa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Provinsi Nangroe Aceh Darussalam yang masing-masing jumlah penduduknya hanya 356.917 dan 580.676 (relative kecil) dibanding penduduk di provinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat, ternyata persentase (%) anak usia dini yang mengikuti PAUD lebih besar yaitu 81,78% dan 90,04%.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Jenis PAUD di Indonesia<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Dibanding dengang perkembangan model dan jenis PAUD di berbagai negara maju dan berkembang lainnya, PAUD di Indonesia memiliki keunikan khusus yang agak berbeda dengan di luar negeri. Karena di luar neger PAUD pada umumnya hanya dibedakan menjadi 2 (dua) macam yaitu Kindergarden atau Play Group dan Day Care, sedang di <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place> menjadi 4 (empat) macam yaitu :</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><ol start="1" style="margin-top: 0cm;" type="1"><li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:place w:st="on">Taman</st1:place> Kanak-Kanak (Kindergarten)</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kelompok Bermain (Play Group)</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><st1:place w:st="on">Taman</st1:place> Penitipan Anak (Day Care)</li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;">PAUD sejenis (Similar with Play Group)</li>
</ol><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Sistem Penyelenggaraan PAUD<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Penyelenggaraan PAUD di negara lain semata-mata hanya menstimulasi kecerdasan anak secara komprehensif dan pengasuhan terhadap anak, karena aspek kecerdasan yang dikembangkan hanya meliputi kecerdasan intelektual, emosional, estetika, dan social serta pengasuhan. Sedang di Indonesia potensi kecerdasan tersebut diberikan juga pendidikan untuk mengembangkan potensi kecerdasan spiritual yang dilaksanakan melalui pendekatan olah pikir, olah rasa, dan olah raga. Di samping itu, juga diberikan pengetahuan dan pembinaan terhadap kondisi kesehatan dan gizi peserta didik. Oleh karena itu, penyelenggaraan PAUD di Indonesia disebut penyelenggaran PAUD secara <b>“Holistik dan Integratif”</b></div><br />
<div class="MsoNormal"><br />
</div><div class="MsoNormal"><span lang="FI">Untuk keterangan lebih lanjut, silahkan hubungi :<b> </b><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><b><span lang="NO-BOK">Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini </span></b><span lang="NO-BOK"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal"><span lang="NO-BOK">Depdiknas Gedung e Lantai 7, Jl. </span><span lang="FI">Jend. Sudirman, Senayan, Jakarta (10270)<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal">website : <a href="http://www.paud.depdiknas.go.id/">http://www.paud.depdiknas.go.id</a></div><div class="MsoNormal">email : <a href="mailto:paud@paud.depdiknas.go.id">paud@paud.depdiknas.go.id</a> <span style="display: none;">Alamat e-mail ini diproteksi dari spambot, silahkan aktifkan Javascript untuk melihatnya <script language="JavaScript" type="text/javascript">
<!--
document.write( '</' );
document.write( 'span>' );
//-->
</script></span></div><div class="MsoNormal">Telepon : (021) 5725506, 5725495</div><div class="MsoNormal">Faksimili : (021) 57900244</div>BINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8011944210639694149.post-75479620532128051112011-03-26T02:13:00.000-07:002011-03-26T02:13:44.477-07:00Agar Anak Mandiri dan Bertanggung Jawab<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlGef61zmKcYBp7ML4xoxJoqoV4E8f3nJH_qoXdGKVkZMQAcCXzJuJf44Z4THrUheq0723u-KhNRp2H4Swuiwqkfv76igT4SafC-IxKD6dcenunz9SkRiI5I7LIZmaqgiWOTOBS-USIEo/s1600/anak-mandiri-tanggung-jawab.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="146" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhlGef61zmKcYBp7ML4xoxJoqoV4E8f3nJH_qoXdGKVkZMQAcCXzJuJf44Z4THrUheq0723u-KhNRp2H4Swuiwqkfv76igT4SafC-IxKD6dcenunz9SkRiI5I7LIZmaqgiWOTOBS-USIEo/s200/anak-mandiri-tanggung-jawab.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Saat ini banyak orang tua yang masih harus sibuk dengan urusan sekolah anak mereka, seperti mengingatkan anak untuk mengerjakan PR, mengingatkan jadwal ujian, dan mencarikan guru les atau lembaga les agar anak mereka mau belajar dan mempersiapkan ujian.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Meminta anak untuk belajar dan mengetahui manfaatnya tidaklah cukup untuk medidik anak menjadi anak yang mandiri dan bertanggung jawab. Menurut Thomas Lickona, ada tiga tahap yang harus dilalui :</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>1. Moral Knowing </b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Orang tua harus menumbuhkan kesadaran anak akan pentingnya belajar dan pastikan anak memiliki alasan untuk mengapa mereka harus belajar.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>2. Moral Feeling </b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Orang tua juga harus menumbuhkan rasa percaya diri pada anak akan kemampuan mereka dan mendidik anak untuk memiliki self control yang baik.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="NO-BOK">3. Moral Action </span></b><span lang="NO-BOK"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Pastikan anak memiliki kebiasaan belajar dan berprestasi dalam dunia pendidikan.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Dengan tiga tahapan tersebut, orang tua bisa memulai untuk menuntun anak menjadi mandiri dan bertanggung jawab akan tugasnya sendiri. Selain itu berikanlah tugas-tugas atau latihan konkrit agar anak bisa berlatih secara langsung. Berikut beberapa langkah praktis untuk membantu anak menjadi lebih mandiri.<o:p></o:p></span></div><br />
<ul><li><span lang="NO-BOK">Membiasakan anak merawat tubuhnya sendiri seperti mandi dan ganti baju setiap hari<o:p></o:p></span></li>
<li><span lang="NO-BOK">Menata buku pelajaran sendiri<o:p></o:p></span></li>
<li><span lang="NO-BOK">Mengerjakan PR sendiri dengan sesekali bertanya<o:p></o:p></span></li>
<li><span lang="NO-BOK">Mengajari anak menyelesaikan masalah sehari-hari dengan temannya sendiri<o:p></o:p></span></li>
<li>Membiasakan anak merapikan tempat bermainnya setiap selesai bermain</li>
</ul>BINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8011944210639694149.post-59647961974027846682011-03-26T02:11:00.000-07:002011-03-26T02:11:12.712-07:00Melatih Anak Bermental Juara<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.1pt 33.0cm;
margin:70.9pt 70.9pt 70.9pt 70.9pt;
mso-header-margin:35.45pt;
mso-footer-margin:35.45pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZqlleWQSHoNBq1dUIX5szKavjWezyuhFf-Ev9KoxQ577lY-g02YY6u765zQmjB_a86miViJ9XQ6dpkMXcaEyJf0r77MlHFWGtxxxQNNHYmO4wUvHz59QF6Mrm-9ojqw2fWvVImRM4hAc/s1600/anak-bermental-juara.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="133" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjZqlleWQSHoNBq1dUIX5szKavjWezyuhFf-Ev9KoxQ577lY-g02YY6u765zQmjB_a86miViJ9XQ6dpkMXcaEyJf0r77MlHFWGtxxxQNNHYmO4wUvHz59QF6Mrm-9ojqw2fWvVImRM4hAc/s200/anak-bermental-juara.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Setiap anak memiliki impian dan cita-cita yang berbeda-beda seperti ingin menjadi dokter, insinyur, atau pemain sepak bola. Semua yang diimpikan anak akan terwujud dengan dukungan moril, materi, serta lingkungan disekitar, termasuk lingkungan keluarga. Tanpa dukungan tersebut, anak kemungkinan agak sulit untuk meraih prestasi dan cita-cita yang mereka inginkan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Banyak orang yang berpikir bahwasanya pendidikan yang tinggi akan menentukan keberhasilan sseorang. Akan tetapi, hal tersebut ternyata tidak 100 % menjamin bahwasanya anak akan memiliki mental juara. Anak yang sangat pintar di sekolah dengan nilai yang tinggi dinyatakan sebagai juara yang sempurna.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Pada dasarnya, anak dikatakan menjadi juara saat anak berhasil melakukan suatu tugas. Banyak orang tua yang kurang menyadari makna sesungguhnya dari istilah sang juara. </span><span lang="NO-BOK">Sekarang adalah saatnya membentuk mental sang anak untuk menjadi mental juara. Orang tua diharapkan dapat membantu anak menang dalam setiap langkahnya dengan cara menghargai sekecil apapun prestasi yang dimiliki. Denagn demikian, anak akan belajar menghargai orang lain.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Dra.Puji lestari Prianto, M.Psi, dosen psikologi Pendidikan dari Fakultas Psikologi Universitas Indonesia menyebutkan bahwa membentuk mental juara berarti melatih anak untuk lebih tangguh menghadapi segala tantangan hidup dan menjadi anak yang mandiri tentunya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari pembentukan mental juara anak antara lain anak menjadi siap, tidak bergantung pada orang lain, percaya diri, tidak cepat putus asa, serta menjadi sosok pribadi yang terbiasa memecahkan masalah.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Cara cepat membantu anak membangun mental juara adalah dengan tidak selalu membantu anak dan tidak menganggap anak masih kecil. Selain itu, orang tua harus menanamkan motivasi dalam diri anak sehingga anak tidak harus selalu disuruh dan ditentukan lingkungannya.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="NO-BOK">Latih mental Juara Sejak Dini </span></b><span lang="NO-BOK"><o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Berdasarkan teori Erikson tentang psikososial anak, tahun-tahun pertama merupakan tahun pembentukan dasar kepribadian anak dan lingkungan sosial memiliki pengaruh yang amat besar.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Trust dan mistrust akan menyertai awal kehidupan anak. Trust menunjukkan adanya perasaan nyaman secara fisik dan sedikit rasa takut. Jika anak tidak merasa nyaman dengan lingkungannya, maka mistrust akan muncul. Untuk itu, utamakan kenyamanan dan kebahagiaan anak dengan cara yang menyenangkan. </span><span lang="FI">Jangan sampai anak merasa terpaksa melakukan sesuatu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Selanjutnya, pada usia 1-3 tahun, akan muncul rasa <i>autonomi </i>dan <i>shame and doubt. </i>Pada masa ini, anak mulai mengembangkan tingkah lakunya. Ketika anak mencoba sesuatu, autonomy akan muncul, sebaliknya jika nak banyak dilarang, maka akan menjadi pemalu.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="NO-BOK">Sementara itu, anak usia 3-5 tahun, anak memiliki <i>initiative </i>dan <i>guilt. </i>Masa ini muncul diusia pra-sekolah dimana anak mulai aktif dan beradaptasi dengan lingkungan. Berkembangnya rasa tanggung jawab akan menanamkan rasa inisiatif pada anak. Pengalaman yang didapatkan dari lingkungan sekitarnya sehari-hari akan menjadikan anak mandiri, penuh inisiatif, dan percaya pada dunia. </span>Ini lah sebenarnya yang dibutuhkan pada mental juara sang anak.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div>BINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-8011944210639694149.post-56548451808862806212011-03-26T01:08:00.000-07:002011-03-26T01:08:05.054-07:00Cara Merangsang Anak Belajar<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CBINAMA%7E1%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style> <br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQS97uT9VYZCa19oTr_p9VfDgY8xp-LP9Ky1Ml-lfQRPwooSGn2NhWQoh2XDyyMz2356FJLO9sxo_Pc9rr47oHFcwWfB8_1ZJslUVNurOuaPAHuOTUFVYUpho68nAK2HhaOHQG4dpK4pM/s1600/merangsang-anak-belajar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="132" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhQS97uT9VYZCa19oTr_p9VfDgY8xp-LP9Ky1Ml-lfQRPwooSGn2NhWQoh2XDyyMz2356FJLO9sxo_Pc9rr47oHFcwWfB8_1ZJslUVNurOuaPAHuOTUFVYUpho68nAK2HhaOHQG4dpK4pM/s200/merangsang-anak-belajar.jpg" width="200" /></a></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Kadang kita melihat, ada sebagian anak tampak senang sekali dengan situasi sekolahnya. Otak anak diibaratkan seperti spons yang dapat menyerap apa saja yang terjadi dengan lingkungannya. Anak-anak seperti ini biasanya menunjukkan prestasi belajar yang baiknantinya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Namun sebagian lain dari anak-anak tersebut tampak menunjukkan sikap negatif terhadap sekolah. Mereka tampak enggan melakukan berbagai kegiatan. Atau malah suka menyendiri dari pada bergabung bersama teman-temannya. Jika demikian, bagaimana mengharapkan anak-anak ini berprestasi kelak?</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Yang sering terjadi kemudian, orang tua lalu menyalahkan guru dan sekolah karena rendahnya motivasi anak-anak mereka untuk belajar. Padahal, menurut Dr. Sylvia Rimm dalam bukunya Smart Parenting , <i>How to Raise a Happy Achieving Child</i> , orang tua memiliki pengaruh positif yang sangat besar terhadap pendidikan anak-anaknya.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Berikut ini beberapa kiat/cara yang dapat diterapkan sejak dini untuk membantu meningkatkan keinginan si kecil belajar dan berprestasi di sekolahnya kelak. Tentu saja tidak dengan cara memaksa maupun menuntut, namun lebih pada berbagai arahan dan dukungan yang membuat anak merasa nyaman berkegiatan.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Menciptakan Rutinitas <o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Rutinitas membantu anak mandiri menjalani hari-harinya. Jika terus bergantung pada orang dewasa, anak-anak ini akan memiliki perasaan negatif terhadap dirinya, dan belajar bahwa orang lain akan selalu mengambil tanggung jawab dirinya. Akibatnya, aktivitas Anda juga terganggu dengan ketergantungan anak. Karenanya, ciptakan rutinitas sejak dini dengan membiarkan si kecil melakukan sendiri kegiatan rutinnya. Misalnya, bangun tidur, diikuti dengan membersihkan tempat tidur, menggosok gigi lalu sarapan bersama-sama Anda.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b><span lang="FI">Pembiasaan Belajar <o:p></o:p></span></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Anak usia pra sekolah memang belum memiliki beban akademis yang mengharuskannya belajar pada waktu-waktu tertentu di rumah. </span>Namun tidak ada salahnya Anda membiasakan anak duduk di meja belajar yang disediakan baginya pada saat yang sama setiap harinya, dan untuk jangka waktu yang sama pula.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Meningkatkan Komunikasi <o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Komunikasi yang baik merupakan prioritas utama dari semua kebiasaan yang dapat meningkatkan keinginan anak berprestasi. Mendengar adalah salah satu bagian penting dalam komunikasi. Jika orang tua terbiasa mendengar anaknya berbicara, maka anak juga akan mendengar jika Anda berbicara. Menurut Dr. Rimm, jika orang tua memiliki kebiasaan bercakap-cakap secara teratur setiap harinya, anak akan lebih terbuka kelak ketika memasuki usia remaja. Terkadang, keengganan anak untuk berprestasi (underachievement) merupakan efek lanjutan dari komunikasi yang buruk antara orang tua dan anak.</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Bermain & Permainan<o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">Bermain merupakan sarana utama bagi anak untuk belajar dan permainan merupakan bentuk latihan yang bagus untuk menghadapi kompetisi. <span lang="FI">Manfaat mainan dan permainan, antara lain meningkatkan imaginasi dan pelampiasan emosi. </span><span lang="NO-BOK">Cobalah bersenang-senang bersama dengan menciptakan berbagai permainan dengan anak.<o:p></o:p></span></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><br />
</div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><b>Menjadi Model Bagi Anak <o:p></o:p></b></div><div class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span lang="FI">Anak akan meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. </span><span lang="NO-BOK">Mereka menjadikan Anda, orang tuanya, sebagai model yang patut diikuti. </span><span lang="FI">Namun, tentu saja si kecil hanya akan meniru perilaku yang terlihat olehnya. Anda bisa mulai menunjukkan pada si kecil bahwa Anda sangat menyukai apa pun yang Anda kerjakan. Karena, jika tidak, si kecil akan meniru perilaku Anda yang gemar mengeluhkan pekerjaan. Bukan tidak mungkin jika nantinya si kecil akan sering mengeluhkan pelajaran maupun guru-guru di sekolahnya jika Anda tidak segera mengubah sikap.<o:p></o:p></span></div>BINA MAHARDIKAhttp://www.blogger.com/profile/04322687551540511736noreply@blogger.com0